- Back to Home »
- Japan »
- PENEMUAN ULAR LEGENDARIS ASLI JEPANG, TSUCHINOKO
Posted by : Unknown
8 Mar 2013
Tsuchinoko, hewan reptil yang dimunculkan dalam mitologi bangsa Jepang |
Tsuchinoko yang ditemukan yang ditemukan di kota Mikata, Jepang |
Namun semuanya berubah, menurut pejabat pemerintah lokal bernama Toshikazu Miyawaki, makhluk yang berhasil ditangkap oleh penduduk Jepang beberapa waktu yang lalu adalah benar makhluk legendaris tersebut. Seperti dilansir Japan Times, “Kami memutuskan untuk membiarkan hewan ini beradaptasi dengan lingkungan barunya.” Katanya. Pemerintah lokal telah membangun sebuah kandang untuk hewan tersebut.
Menurut laporan-laporan sebelumnya, Tsuchinoko atau yang lebih dikenal masyarakat di bagian Timur Jepang dengan sebutan bachi hebi, adalah seekor reptil yang memiliki panjang antara 30cm – 80cm dengan kepala yang lebih besar dan taring yang beracun. Hal yang membedakannya dengan ular lain adalah ia mengeluarkan suara mencicit seperti tikus. “Menimbang ciri-ciri tersebut, kami dapat memastikan bahwa hewan itu adalah benar Tsuchinoko,” Kata Miyawaki. “ketika dibawa ke balai kota, tubuhnya benar-benar tebal dan pendek. Beberapa orang juga mendengar ia mencicit.
Kota kecil Mikata sendiri sering menggunakan laporan penampakan hewan ini sebagai bahan penarik perhatian bagi para turis. Dan pada tahun 1989, walikota Tsujio Yoshida bahkan mengumumkan sayembara dengan hadiah tanah seluas 330 m2 bagi siapa saja yang bisa menangkap Tsuchinoko. Miyawaki mengatakan bahwa hewan yang tertangkap itu memiliki panjang sekitar 70 cm ketika ditangkap pada 6 Juni 2001, sekarang telah bertumbuh hingga 1 meter. Setelah lebih dari seminggu dipamerkan ke publik di dalam aquarium plastik, reptil itu kelihatan lelah. Setelah kondisinya stabil pemerintah kota baru akan memikirkan cara meneliti hewan itu. Mungkin dengan mengambil sampel DNA dari tubuhnya.
Jadi, butuh waktu bagi orang yang menangkapnya untuk menerima hadiah tanah yang dijanjikan. “Bahkan jika ternyata hewan itu bukan Tsuchinoko, tetap saja hewan seperti itu belum pernah ditemukan sebelumnya di dunia. Saya berharap spesiesnya akan diakui oleh masyarakat dunia.” Kata Miyawaki.