- Back to Home »
- Japan »
- Metode Penyembuhan Onsen Sebagai Bagian Budaya Masyarakat Jepang
Posted by : Unknown
25 Jan 2013
Metode
Penyembuhan Onsen Sebagai Bagian Budaya Masyarakat Jepang
Setelah
pukul 7 pagi, berendam di pemandian privat Arcana yang merupakan bagian dari
hotel di antara rindangnya pepohonan area Japan’s Izu Peninsula dan pada momen
yang singkat merasakan sensasi dari pemandian air panas. Diiringi kicauan
burung dan suara aliran sungai beratapkan kanopi yang tertutup salju
membangkitkan suasana.
Onsen atau
biasa disebut oleh orang Jepang sebagai pemandian air panas, menjadi bagian
penting bagi kehidupan orang Jepang sehari-hari dan merupakan hal yang telah
lama di nikmati orang Jepang. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Dr.
Yuko Agishi, Ketua Peneliti Manfaat Kesehatan Onsen.
Dikatakan
oleh Duff Trimble dari agen perjalanan Wabi-Sabi yang berpusat di Toronto,
Kanada, “onsen juga mendorong persamaan kedudukan (baik status sosial
maupun politik-ed) yang dibanggakan oleh orang Jepang. Setelah Anda melepaskan
segala bentuk materi yang melekat pada diri Anda, maka kedudukan kita akan
sama.”
Cerita
bagaimana onsen ditemukan sekitar 3000 tahun lalu disuatu tempat
dimana aneka burung yang terlihat seperti mengajari orang-orang tentang
kekuatan penyembuhan melalui air panas. Bagaimana para dewa membimbing samurai
dan para kesatria menyembuhkan diri dari berbagai jenis penyakit dengan
berendam di air panas.
Saat
perjalanan ke Izu, terlihat beberapa orang berfoto di depan sumber mata air
panas tertua, Shuzenji.
Berdasarkan
legenda, seorang biksu Budha bertemu seorang anak yang sedang memandikan
ayahnya yang sedang sakit di sungai Katsura pada tahun 807. Kawatir akan
dinginnya air yang akan memperburuk kondisi kesehatan, lalu didoronglah sebuah
alat ritual yang disebut dokkosho diantara bebatuan dan mengeluarkan
sumber air panas hingga menyembuhkan ayah anak tersebut.
Lebih dari
1200 tahun metode penyembuhan berupa pengobatan penyakit dengan cara
berendam/mandi (balneotherapy-ed) diajarkan pada orang Jepang. Dari kaum lansia
hingga ibu hamil telah merasakan manfaat dari onsen. Setelah beberapa
dekade penelitian yang dilakukan oleh Dr. Agishi, bahwa dalam metode
penyembuhan dengan cara berendam air panas sangat bergantung dari komposisi
mineral yang terkandung pada sumber mata air panas. “Ada mekanisme psikologis
dalam menjaga suhu hangat tubuh oleh beberapa jenis mata air panas yang berbeda
dari air keran biasa,” jelas Agishi. Ia juga menambahkan, “Rata-rata hampir
setiap orang Jepang menghabiskan waktu lebih dari 1 hari berada di onsen.”
Menjadi
prioritas dalam mendirikan tempat pemandian umum sementara di timur laut
Jepang, yang hancur dalam beberapa hari akibat bencana tsunami 2011. Di Tokyo
beberapa hotel terkemuka seperti Park Hyatt’s dan Four Seasons menyediakan
fasilitas onsen buatan. Akan tetapi otoritas setempat tetap bertindak
tegas dalam mengawasi adanya fasilitas onsen dengan adanya onsenhou (peraturan
mengenai pengelolaan sumber mata air panas-ed) yang telah dijalankan dalam
beberapa dekade. Para turis sangat gembira dengan adanya fasilitas onsen yang
diberikan oleh penyedia tempat wisata.
Relaksasi
dengan merasakan kehangatan dari onsen memberikan sensasi tersendiri
yang tak terlupakan dari mulai menyembuhkan berbagai penyakit hingga merasakan
kedamaian spiritual. Kadang pada saat kita berwisata ada beberapa tradisi
budaya yang mungkin kita lewatkan, namun tidak halnya dengan onsen.
Kurasa Cukup , Makasih telah membaca Artikel ini ;)